Nyamak Perkuat Karakter Kawasan Entertainment Dago Plaza
NYAMAK berarti menggelar samak atau tikar pandan buat acara makan bersama keluarga maupun teman-teman. Istilah ini pula yang dipilih PT Lishan Jaya Putera sebagai nama food court di lantai dasar Dago Plaza,
Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung. Semakin unik ketika nyamak dijadikan akronim nyantai dan makan.
Nyamak yang dibuka sejak 15 April 2011, menghadirkan nuansa interior yang beda dibanding food court lain di seputaran Kota Bandung. Cukup banyak dipasang ornamen sign system yang bentuknya menyerupai rambu
lalu lintas, serta dekorasi memanfaatkan benda-benda dengan bentuk dan warna tegas.
Direktur Plaza Dago, Hendra Tjahya, mengatakan di area food court berkonsep industrial ini terdapat 46 tenant yang menyediakan 1001 menu makanan dan minuman. Mulai aneka makanan tradisional Sunda, menu
nusantara, oriental, masakan Italia, hingga sajian ala western.
Semua makanan utama yang ditawarkan di food court berkapasitas lebih 150 orang ini, diolah di counter. Sedangkan pikulan maupun gerobak makanan dan minuman ringan ditempatkan di bagian tengah food court.
“Kebersihan area ini menjadi perhatian penting buat kami. Buat menjamin kualitas citarasa makanan dan minuman, seluruh tenant kami seleksi ketat. Brand mereka harus sudah dikenal dan sudah mempunyai
beberapa cabang,” kata Hendra, Rabu (20/4) sore.
Sebagian tenant makanan dan minuman ringan berhadapan langsung dengan perangkat big screen maupun LCD TV. Menurut Hendra, melalui perangkat display tersebut, konsumen bisa menikmati tayangan videoklip, maupun
film-film pendek unik.
“Pada waktu tertentu kami tayangkan laga sepakbola, F1, MotoGP, dan tayangan menarik lain. Sehingga kehadiran Nyamak tidak hanya memberi konsumen tempat alternatif bersantap, tapi juga memperkuat karakter
entertainment di kawasan Dago Plaza,” ujar Hendra. (rry)
Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung. Semakin unik ketika nyamak dijadikan akronim nyantai dan makan.
Nyamak yang dibuka sejak 15 April 2011, menghadirkan nuansa interior yang beda dibanding food court lain di seputaran Kota Bandung. Cukup banyak dipasang ornamen sign system yang bentuknya menyerupai rambu
lalu lintas, serta dekorasi memanfaatkan benda-benda dengan bentuk dan warna tegas.
Direktur Plaza Dago, Hendra Tjahya, mengatakan di area food court berkonsep industrial ini terdapat 46 tenant yang menyediakan 1001 menu makanan dan minuman. Mulai aneka makanan tradisional Sunda, menu
nusantara, oriental, masakan Italia, hingga sajian ala western.
Semua makanan utama yang ditawarkan di food court berkapasitas lebih 150 orang ini, diolah di counter. Sedangkan pikulan maupun gerobak makanan dan minuman ringan ditempatkan di bagian tengah food court.
“Kebersihan area ini menjadi perhatian penting buat kami. Buat menjamin kualitas citarasa makanan dan minuman, seluruh tenant kami seleksi ketat. Brand mereka harus sudah dikenal dan sudah mempunyai
beberapa cabang,” kata Hendra, Rabu (20/4) sore.
Sebagian tenant makanan dan minuman ringan berhadapan langsung dengan perangkat big screen maupun LCD TV. Menurut Hendra, melalui perangkat display tersebut, konsumen bisa menikmati tayangan videoklip, maupun
film-film pendek unik.
“Pada waktu tertentu kami tayangkan laga sepakbola, F1, MotoGP, dan tayangan menarik lain. Sehingga kehadiran Nyamak tidak hanya memberi konsumen tempat alternatif bersantap, tapi juga memperkuat karakter
entertainment di kawasan Dago Plaza,” ujar Hendra. (rry)

